Syariahsaham.com, CIANJUR -- Dalam sebuah riwayat, Nabi Saw memberikan uang 1 dinar kepada sahabat ‘Urwah ibn Al-Ja’d untuk membeli sembelihan seekor kambing. Sahabat ‘Urwah kemudian ke pasar dan membeli dua ekor kambing dengan 1 dinar tersebut.
Ia kemudian menjual satu kambing dengan harga 1 dinar. Ia kemudian kembali ke hadapan Nabi Saw dengan membawa 1 dinar dan 1 kambing. Nabi Saw mendoakan keberkahan bagi sahabat ‘Urwah.
Ia kemudian menjual satu kambing dengan harga 1 dinar. Ia kemudian kembali ke hadapan Nabi Saw dengan membawa 1 dinar dan 1 kambing. Nabi Saw mendoakan keberkahan bagi sahabat ‘Urwah.
Saya yakin tidak semua kita punya kemampuan membeli dengan harga satu dinar dan menjual sebagian dengan harga satu dinar sebagaimana sahabat di atas.
Pun tidak semua kita bisa membeli saham di pagi hari dan menjualnya beberapa saat kemudian terus mampu mencapai capital gain.
Tapi jika memang mampu, syukurilah kemampuan tersebut.Dalam sebuah riwayat, namun saya tekankan disini saya belum membaca teks aslinya dalam Bahasa Arab dan hanya mendengar dari khutbah, Nabi Saw juga memuji perdagangan yang dilaksanakan dalam waktu singkat namun menghasilkan keuntungan yang besar.
Suatu ketika Sayyidina Ali kw keluar rumah untuk bekerja memberi makan putra-putranya. Dalam perjalanan beliau bertemu seorang yang membawa seekor unta dan menawarkannya kepada Sayyidina Ali kw dengan harga katakanlah 100 dinar.
Sayyidina Ali kw sebenarnya tidak punya uang, namun si pemilik unta bersikeras dan mengatakan tidak mengapa pembayarannya ditangguhkan. Ia akan menunggu sampai Sayyidina Ali kw membayarnya.
Sayyidina Ali kw akhirnya menerima unta tersebut dan membawanya dengan maksud menjualnya.Di tengah jalan, beliau bertemu seseorang yang memuji unta tersebut dan berniat membelinya dengan katakanlah 150 dinar.
Sayyidina Ali kw pun melepas unta dengan harga yang menguntungkan tersebut. Beliau kemudian kembali ke lokasi penjual unta dan memberikan 100 dinar sebagai harga unta dan membawa 50 dinar keuntungan.
Sayyidina Ali kw akhirnya menerima unta tersebut dan membawanya dengan maksud menjualnya.Di tengah jalan, beliau bertemu seseorang yang memuji unta tersebut dan berniat membelinya dengan katakanlah 150 dinar.
Sayyidina Ali kw pun melepas unta dengan harga yang menguntungkan tersebut. Beliau kemudian kembali ke lokasi penjual unta dan memberikan 100 dinar sebagai harga unta dan membawa 50 dinar keuntungan.
Sayyidina Ali kw kemudian mengadukan hal tersebut kepada Nabi Saw. Nabi Saw mengatakan bahwa dua orang yang ditemui Sayyidina Ali kw adalah Jibril as dan Mikail as yang menjadi perantara rizki baginya. Hikmah dari kisah ini tentunya bahwa perdagangan memang merupakan pintu rizki dan frekuensinya bisa sangat tinggi sangat cepat.
Jadi klo one daya trading itu biar tidak dikatakaan sebagai spekulasi harus gimana mas ?
BalasHapusPaling tidak mengenal nama perusahaannya dan sektor usahanya
HapusPaham Analisis baik fundamental dan teknikal...
HapusPerlu dipelajari bertahap memang...
Semakin mahir analisis, semakin minimal resiko...
Jadi ini sesuatu yg bisa diusahakan, bukan seperti beli kucing dalam karung