SyariahSaham.com, CIANJUR -- Diantara konglomerasi besar dengan emiten-emiten tercatat di Bursa Efek Indonesia adalah grup Astra. Total kapitalisasi pasar dari semua emiten Astra per 27 Februari 2020 sebesar Rp366,44 triliun atau sekitar 5,73% dari total kapitalisasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Emiten-emiten grup Astra yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Astra Agro Lestari Tbk (JK:AALI), Acset Indonusa Tbk (JK:ACST), Astra Graphia Tbk (ASGR), Astra International Tbk (JK:ASII), Astra Otoparts Tbk (JK:AUTO), Bank Permata Tbk (JK:BNLI), dan United Tractors Tbk (JK:UNTR).
Dilihat dari sisi sektoral, saham-saham Astra terkategorikan ke dalam sektor pertanian (AALI), aneka industri (ASII, AUTO), properti dan konstruksi (ACST), perdagangan dan jasa (ASGR, UNTR), dan keuangan (BNLI).
Dari emiten-emiten tersebut, hanya BNLI yang tidak termasuk ke dalam kategori saham syariah.
Per Kamis (27/2/2020), semua emiten syariah yang terafiliasi dengan grup Astra ini sudah merilis laporan keuangan tahunan atau full year 2019. Bagaimana dengan kinerja masing-masing emiten syariah dari grup Astra ini? Mari kita simak!
Per Kamis (27/2/2020), semua emiten syariah yang terafiliasi dengan grup Astra ini sudah merilis laporan keuangan tahunan atau full year 2019. Bagaimana dengan kinerja masing-masing emiten syariah dari grup Astra ini? Mari kita simak!
Dari sisi ekuitas, ASII sebagai induk dari grup Astra menempati urutan terbesar dengan jumlah Rp186,76 triliun, disusul oleh UNTR (Rp 61,11 triliun), AALI (Rp 18,98 triliun), AUTO (Rp11,65 triliun) dan ASGR (1,62 triliun). Sementara itu, ACST menjadi emiten Astra dengan ekuitas terkecil sebesar Rp286,48 miliar.
UNTR juga mencatatkan penurunan penjualan -0,23% menjadi Rp84,43 triliun dari Rp84,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih mengalami kenaikan tipis 1,68% dari Rp11,13 triliun menjadi Rp11,31 triliun tahun ini.
Dari sektor perkebunan, AALI mencetak penjualan sebesar Rp17,45 triliun, turun -8,55% dari Rp19,08 triliun pada tahun sebelumnya. Laba bersih juga terimbas dengan penurunan signifikan -85,32% dari Rp1,44 triliun tahun lalu menjadi hanya Rp211,12 miliar tahun ini.
Emiten suku cadang AUTO menorehkan pendapatan sebesar Rp15,44 triliun, naik tipis 0,58% dari Rp15,36 triliun tahun sebelumnya. Meski demikian, laba bersih yang dicetak mengalami kenaikan lumayan di angka Rp739,67miliar, naik 21,06% dari Rp610,98 miliar di periode sebelumnya.
Sementara itu, ASGR mencatatkan kenaikan penjualan di angka Rp4,77triliun, tumbuh tipis 17,24% dari Rp4,07 triliun tahun lalu. Namun hal ini tidak berimbas pada laba bersih yang justru turun -7,18% menjadi Rp 250,99 miliar dari Rp270,40 miliar tahun lalu.
Emiten yang belakangan masuk grup Astra, ACST berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp3,95 triliun, tumbuh 5,96% dari Rp3,73 triliun tahun sebelumnya. Hal ini bertolak belakang dengan penurunan kinerja yang membukukan rugi bersih minus Rp 1,13 triliun, dari laba bersih Rp18,29 miliar tahun lalu.
Sementara itu, rasio perbandingan harga saham dibanding nilai buku (PBV) masing-masing untuk AALI sebesar 1,10x, ACST (1,56x), ASGR (0,76x), ASII (1,63x), AUTO (0,48x) dan UNTR (1,13x).
Adakah emiten Astra yang menarik untuk dicermati? Bagaimana menurut Anda? Silakan dipilah dan dipilih secara hati-hati!
Disclaimer On.
Mang AMSI
---
---
Bagi yang ingin memesan file rekap laporan keuangan tahunan 2019 dari 670-an emiten tercatat, silakan klik di sini untuk informasi selengkapnya!
0 Response to " Menakar Kinerja Emiten Syariah Grup Astra Tahun 2019 "
Posting Komentar