SMRA: Selalu Menej Risiko Anda

SyariahSaham.com, CIANJUR -- Setiap kali saya open posisi setelah screening terlebih dahulu,(Baca: Saham Pilihan EMAS, IKAN EMAS)  langkah yang saya lakukan adalah:

- tentukan titik beli

- tentukan titik stop loss

- hitung rentang keduanya

- tentukan risiko (Rp atau % dari modal) yang diikhlaskan

- hitung jumlah lot sesuai risiko

Setelah jumlah lot muncul, maka langkah selanjutnya adalah:

- memasang order stop loss terlebih dahulu

- memasang order buy

Semuanya dengan fitur Auto Trading yang disediakan di online trading platform. 

Kemudian, tiduuur ...

Kalo besoknya  ternyata kena, alhamdulillah

Kalo belum, alhamdulillah juga ...

Mengapa?

Karena dari awal kita memang telah siap dengan berbagai risiko yang muncul dengan trading saham ini.  Seperti yang sering saya ungkapkan, "Untung itu kebetulan rezeki, tidak untung adalah kebenaran risiko"

Besoknya, ulangi lagi dari langkah awal sambil mengevaluasi rencana trading kemarin malam. Jadinya, trading tidak mengganggu keseharian kita, it's just a little piece of our life.

Selalu Menej Risiko Anda (SMRA). Ungkapan ini harus senantiasa kita ingat setiap kali berencana trading saham. Berikut contoh penerapan dari apa yang kita bahas kali ini:

Contoh Trading Plan SMRA

Chart SMRA

Saya suka saham yang membentuk pola candlestick seperti huruf W. Kalo ga salah istilahnya Double Bottom. Saya tidak terlalu hafal istilah teknikal, hehe. Tapi dari gambar ini saya punya rencana.

Misal:

SMRA

Titik Beli (TB) :1.005

Stop Loss (SL): 900

Rentang TB-SL : 105

Siap Rugi (SR): Rp. 100.000

Jumlah Lot  = SR/Rentang/100

= 100.00/105/100

=  9,52 lot

= 9 lot (selalu bulatkan ke  bawah)

Nominal pembelian = 9 lot x 100 x Rp. 1.005 = Rp. 904.500

Asumsinya, jika SMRA tidak jadi naik dan malah nembus batas stop loss di 900, maka kerugian yang siap diikhlaskan adalah

= 105 x 9 lot x 100 lembar

= Rp. 94.500

Di bawah 100 ribu yang siap kita ikhlaskan bukan? Dan ternyata ... SMRA naik harganya ... Target W nya ada di sekitar 1.135. Dan itu pun sudah ditembusnya. Alhamdulillāh.. Tapi saya masih belum jual😂. Mengapa belum saya jual? Nantikan pembahasannya di postingan berikutnya.

Demikian, semoga bermanfaat.

---

Silakan gabung di room telegram Grup Syariah Saham untuk melanjutkan diskusi tentang saham syariah Indonesia!

Untuk berlangganan, silakan masukkan email: