Hero

Ongkos Naik Haji: Pilih Tabungan, Emas atau Saham?

SyariahSaham.com, CIANJUR -- Salah satu cita-cita tertinggi seorang Muslim adalah dapat menunaikan ibadah haji sebagai rukun Islam yang kelima. Untuk mewujudkan terlaksananya ibadah fisik, spiritual dan finansial ini, Muslim di Indonesia diharuskan memiliki Ongkos Naik Haji (ONH).

Terlepas dari kuota dan jadwal antrean keberangkatan yang semakin panjang, umat Islam di Indonesia sangat antusias untuk memiliki tabungan ONH ini. Bentuk tabungannya pun beragam. Ada yang menyimpan "di bawah bantal," deposito, emas dan juga instrumen investasi lainnya.

Pada tulisan kali ini, saya akan mencoba membuat perbandingan tabungan ONH dalam bentuk menabung "di bawah bantal," emas dan saham.

Sebagian masyarakat kita ada yang menyimpan tabungan haji tersebut dalam bentuk emas. Kita bisa cermati perkembangan besaran ONH, harga emas dan dua saham barang konsumsi dalam kurun sepuluh tahun terakhir seperti tertera dalam tabel berikut ini:


Alasan pemilihan saham barang konsumsi untuk investasi jangka panjang dapat disimak melalui tautan ini : Mencari Sektor Unggulan Untuk Investasi Jangka Panjang

Dari tabel di atas, ONH pada tahun 2008 sebesar Rp. 32.400.000, harga saham Unilever Tbk (UNVR) di Rp. 7.800/lembar, Mayora Indah, Tbk (MYOR) di harga Rp. 40/lembar dan harga emas di Rp. 260.000/gram.

Dengan asumsi demikian, kita dapat menghitung laju rata-rata kenaikan tahunan untuk masing-masing pilihan instrumen. Urutan dari yang terbesar masing-masing adalah MYOR (55,18% per tahun), UNVR (22,24%), emas (8,54%) dan ONH (0,84%).

Jika diasumsikan pada awal tahun 2008, seseorang menyimpan uang sebesar Rp. 32.400.00 dengan harapan menumbuhkan tabungan hajinya, maka sepuluh tahun kemudian (2018) hasilnya sebagai berikut (untuk saham menggunakan asumsi harga tertinggi tahun 2018):


Jika seorang investor menyimpan dananya hanya "di bawah bantal," maka sepuluh tahun kemudian, besaran dananya bahkan tidak cukup untuk membayar ONH satu pun karena dananya tergerus inflasi.

Sementara jika ia menabung dananya dalam bentuk emas, maka ia berpotensi menghajikan seorang lagi, apakah itu anggota keluarganya atau temannya.

Terakhir, kita bandingkan jika seseorang menabung dana hajinya dalam bentuk saham barang konsumsi. Jika ia memilih UNVR, maka dalam kurun waktu sepuluh tahun kemudian, ia berpotensi menghajikan enam orang selain dirinya.

Yang lebih fantastis adalah ketika ia memilih saham MYOR sebagai pilihan investasi dana hajinya, maka dalam satu dasawarsa kemudian, ia berpotensi menghajikan 73 orang lainnya!. 

Namun, hitungan yang fantastis ini tentunya memiliki risiko yang menyertainya. Pemilihan saham yang tepat dan riset fundamental sangat diperlukan untuk menemukan saham-saham yang potensial seperti ini. Hal ini dikarenakan tidak semua saham tercatat yang jumlahnya lebih dari enam ratus itu dapat dijadikan sarana investasi dengan pertumbuhan signifikan.

So, menurut teman-teman, apakah saham dapat dijadikan alternatif investasi untuk tabungan ongkos naik haji kita? Yuk tuliskan komentar dan kritik Anda pada kolom di bawah ini ! Jangan lupa juga untuk bergabung di room telegram kita di sini: GrupSyariahSaham. Syukron jazilan [amsi]

Gambar:
TribunNews


Untuk berlangganan, silakan masukkan email:

0 Response to " Ongkos Naik Haji: Pilih Tabungan, Emas atau Saham? "

Posting Komentar