Syariahsaham.com, CIANJUR -- Setelah Shubuh, saya langsung berangkat dari kampung menuju kota kabupaten. Setelah menempuh kurang lebih 7 jam perjalanan akhirnya saya tiba juga di Gedung Bursa Efek Indonesia.
Setelah menikmati makan siang, saya ngobrol ringan dengan beberapa teman dari komunitas Syariah Saham, di antaranya mas Wiku, mbak Rina, pak Izzuddin, pak Adjat dan bu Vivi.
Kami pun sempat berfoto bersama di main hall Bursa Efek Indonesia. Terima kasih pada Jek Jek (founder Street Style Analyst) atas bantuan pemotretannya :).
Setelah menikmati makan siang, saya ngobrol ringan dengan beberapa teman dari komunitas Syariah Saham, di antaranya mas Wiku, mbak Rina, pak Izzuddin, pak Adjat dan bu Vivi.
Kami pun sempat berfoto bersama di main hall Bursa Efek Indonesia. Terima kasih pada Jek Jek (founder Street Style Analyst) atas bantuan pemotretannya :).
Acara dialog emiten kali ini mengusung tema saham-saham konstruktur dan anak-anak usahanya. Dialog ini menghadirkan perwakilan dari Bappenas, CEO dari Waskita Karya, Wijaya Karya dan WIKA Beton.
Sebelum acara dialog dimulai, panitia melontarkan kuis dengan hadiah buku. Untuk pertanyaan pertama, bang Ahaddin (@adinarhamda ) berhasil memperoleh door prize dengan menjawab pertanyaan tentang jumlah direksi BEI.
Ketika ditanya oleh pak Tito Loho tentang asal komunitas, bang Ahaddin menjawab, "Saya dari komunitas saham syariah dan hadir bersama founder-nya, Mang AMSI."
Ketika ditanya oleh pak Tito Loho tentang asal komunitas, bang Ahaddin menjawab, "Saya dari komunitas saham syariah dan hadir bersama founder-nya, Mang AMSI."
Sebagai founder, menjadi kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri ketika ada salah satu member yang merasa bangga menjadi bagian dari komunitas.
Kebahagiaan dan kebanggaan SyariahSaham semakin lengkap ketika Muhammad Alresky, mahasiswa asal Jeneponto, Sulawesi Selatan menjapri saya dan mengabarkan bahwa ia berhasil menjadi juara pertama dalam lomba tentang analisis saham di kampusnya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Kebahagiaan dan kebanggaan SyariahSaham semakin lengkap ketika Muhammad Alresky, mahasiswa asal Jeneponto, Sulawesi Selatan menjapri saya dan mengabarkan bahwa ia berhasil menjadi juara pertama dalam lomba tentang analisis saham di kampusnya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Yang membahagiakan dan membanggakan adalah lebih dari setengah konten
presentasinya menggunakan data RELAKUAT 2016 yang merupakan produk khas
Syariahsaham.
Kebermanfaatan komunitas lebih terasa dengan terserapnya informasi dengan baik dan dijadikan referensi oleh anggota komunitas.
Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa visi Syariahsaham yang mengedepankan edukasi dan informasi setidaknya sudah membuahkan hasil.
Kembali ke sesi dialog emiten, ketika sesi presentasi dari M. Choliq selaku Direktur WSKT telah selesai, para peserta dipersilakan mengajukan pertanyaan.
Alhamdulillah, saya mendapat kesempatan pertama untuk bertanya langsung ke CEO emiten konstruksi paling tumbuh kinerjanya dalam lima tahun terakhir.
Saya tidak bertanya perihal
WSKT, tapi menanyakan anak usahanya yang kebetulan saya koleksi
sahamnya. Emiten tersebut tidak lain adalah Waskita Beton Precast
(WSBP).
Saya bertanya tentang kontribusi pendapatan WSBP ke WSKT. Pak Choliq menjelaskan bahwa WSBP memang "anak bongsor" WSKT.
Dari
3,3 Triliun pendapatan WSKT di Q1 2017, sekitar 1,1 Triliun diantaranya
disumbang oleh WSBP. Jawaban ini cukup menenangkan bagi saya, hehe
...
Setelah
pemaparan dari WSKT, disusul presentasi dari Bappenas, Wijaya Karya dan
WIKA Beton. Acara ditutup dengan sesi foto bersama para founder.
Dari peristiwa kemarin, hikmah terbesar yang bisa diambil adalah
kebermanfaatan suatu komunitas akan semakin terasa ketika terus berbagi
edukasi dan informasi pada siapa pun.
Semoga
Syariahsaham dapat memberikan kontribusi nyata bagi bangsa, khususnya
dalam edukasi, informasi dan sosialisasi saham syariah di Indonesia.
0 Response to " Kisah Alresky, WSBP & Dialog Emiten FK2I: Meneguhkan Kebermanfaatan "
Posting Komentar