Syariahsaham.com, CIANJUR -- Dari 30 emiten yang masuk perhitungan JII, 14 di antaranya membukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sekaligus per tengah tahun 2016. (Silakan baca: 10 Saham Bluechip Syariah Dengan Pertumbuhan Penjualan dan Laba Bersih Double Digit (1))
Sepuluh dari 14 emiten tersebut bahkan mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih double digit. Berikut ini rinciannya:
10. Unilever Indonesia Tbk
(UNVR)
Pada periode dua kuartal pertama tahun ini, UNVR membukukan kenaikan penjualan sebesar 10,34 % dari Rp 18,80 triliun menjadi Rp 20,75 triliun.
Kenaikan penjualan ini juga berimbas pada pertumbuhan laba bersih dari Rp 2,93 triliun menjadi Rp 3,29 triliun, atau naik sebesar 12,54%.
9. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Di semester 1 tahun 2016, produsen mie instan terbesar, ICBP, berhasil menorehkan pendapatan sebesar Rp 18,17 triliun dari Rp 16,55 triliun, naik sebesar 9,81%.
Laba bersih perusahaan terdongkrak sebesar 13,85%, dari Rp 1,74 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 1,97 triliun tahun ini.
8. Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA)
Salah satu emiten rumah sakit yang masuk perhitungan JII, MIKA, mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 14.48% dari Rp 1,10 triliun di periode tahun lalu, menjadi Rp 1,26 triliun.
Sementara itu, laba bersih MIKA juga mengalami kenaikan sebesar 20,19% dari Rp 309,74 miliar tahun lalu menjadi Rp 372,27 miliar.
7. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Raksasa telekomunikasi, TLKM, berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 56,45 triliun, naik 15.59% jika dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 48,84 triliun.
Kenaikan pendapatan juga diikuti dengan kenaikan laba bersih sebesar 33,29% dari Rp 7,45 triliun tahun lalu menjadi Rp 9,93 triliun tahun ini.
6. Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
WIKA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,03 triliun, naik 26,27% jika dibandingkan dengan perolehan tahun lalu sebesar Rp 4,78 triliun.
Laba bersih pun ikut mengalami pertumbuhan sebesar 27,94%, dari Rp 200,49 miliar menjadi Rp 256,52 miliar.
5. Siloam International Hospitals Tbk. (SILO)
Emiten rumah sakit milik grup Lippo, SILO, menorehkan pendapatan sebesar Rp 2,55 triliun dari Rp 1,98 triliun pada periode yang sama tahun lalu, atau naik sebesar 28,58%
Pertumbuhan laba bersih SILO lebih signifikan lagi. Laba bersih perusahaan naik sebesar 44,36% dari Rp 48,06 miliar menjadi Rp 69,38 miliar di tahun ini.
4. Matahari Department Store Tbk. (LPPF)
Perusahaan ritel LPPF berhasil membukukan kenaikan penjualan sebesar 32,10% dari Rp 3,92 triliun menjadi Rp 5,18 triliun tahun ini.
Kenaikan penjualan ini diiringi juga dengan pertumbuhan laba bersih yang cukup fantastis menembus angka satu triliun. Laba bersih perusahaan naik sebesar 78,63% dari Rp 647,77 miliar menjadi Rp 1,16 triliun.
3. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR)
Pengelola jalan tol, JSMR, mengalami kenaikan pendapatan sebesar 63,09% dari Rp 4,12 triliun menjadi Rp 6,71 triliun.
Laba bersih perusahaan pun ikut tumbuh sebesar 43,96% dari Rp 642,91 miliar menjadi Rp 925,51 miliar.
2. PP (Persero) Tbk. (PTPP)
Emiten BUMN konstruksi PTPP berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,47 triliun dari Rp 5,22 triliun, naik sebesar 23,95%.
Pertumbuhan penjualan PTPP juga diimbangi dengan kenaikan laba bersih fantastis di atas 100%. Laba bersih PTPP naik 121,01% dari Rp 160,78 miliar tahun lalu menjadi Rp 355,34 miliar tahun ini.
1. Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
Pada periode dua kuartal pertama tahun ini, UNVR membukukan kenaikan penjualan sebesar 10,34 % dari Rp 18,80 triliun menjadi Rp 20,75 triliun.
Kenaikan penjualan ini juga berimbas pada pertumbuhan laba bersih dari Rp 2,93 triliun menjadi Rp 3,29 triliun, atau naik sebesar 12,54%.
9. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Di semester 1 tahun 2016, produsen mie instan terbesar, ICBP, berhasil menorehkan pendapatan sebesar Rp 18,17 triliun dari Rp 16,55 triliun, naik sebesar 9,81%.
Laba bersih perusahaan terdongkrak sebesar 13,85%, dari Rp 1,74 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 1,97 triliun tahun ini.
8. Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA)
Salah satu emiten rumah sakit yang masuk perhitungan JII, MIKA, mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 14.48% dari Rp 1,10 triliun di periode tahun lalu, menjadi Rp 1,26 triliun.
Sementara itu, laba bersih MIKA juga mengalami kenaikan sebesar 20,19% dari Rp 309,74 miliar tahun lalu menjadi Rp 372,27 miliar.
7. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Raksasa telekomunikasi, TLKM, berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 56,45 triliun, naik 15.59% jika dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 48,84 triliun.
Kenaikan pendapatan juga diikuti dengan kenaikan laba bersih sebesar 33,29% dari Rp 7,45 triliun tahun lalu menjadi Rp 9,93 triliun tahun ini.
6. Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
WIKA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,03 triliun, naik 26,27% jika dibandingkan dengan perolehan tahun lalu sebesar Rp 4,78 triliun.
Laba bersih pun ikut mengalami pertumbuhan sebesar 27,94%, dari Rp 200,49 miliar menjadi Rp 256,52 miliar.
5. Siloam International Hospitals Tbk. (SILO)
Emiten rumah sakit milik grup Lippo, SILO, menorehkan pendapatan sebesar Rp 2,55 triliun dari Rp 1,98 triliun pada periode yang sama tahun lalu, atau naik sebesar 28,58%
Pertumbuhan laba bersih SILO lebih signifikan lagi. Laba bersih perusahaan naik sebesar 44,36% dari Rp 48,06 miliar menjadi Rp 69,38 miliar di tahun ini.
4. Matahari Department Store Tbk. (LPPF)
Perusahaan ritel LPPF berhasil membukukan kenaikan penjualan sebesar 32,10% dari Rp 3,92 triliun menjadi Rp 5,18 triliun tahun ini.
Kenaikan penjualan ini diiringi juga dengan pertumbuhan laba bersih yang cukup fantastis menembus angka satu triliun. Laba bersih perusahaan naik sebesar 78,63% dari Rp 647,77 miliar menjadi Rp 1,16 triliun.
3. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR)
Pengelola jalan tol, JSMR, mengalami kenaikan pendapatan sebesar 63,09% dari Rp 4,12 triliun menjadi Rp 6,71 triliun.
Laba bersih perusahaan pun ikut tumbuh sebesar 43,96% dari Rp 642,91 miliar menjadi Rp 925,51 miliar.
2. PP (Persero) Tbk. (PTPP)
Emiten BUMN konstruksi PTPP berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,47 triliun dari Rp 5,22 triliun, naik sebesar 23,95%.
Pertumbuhan penjualan PTPP juga diimbangi dengan kenaikan laba bersih fantastis di atas 100%. Laba bersih PTPP naik 121,01% dari Rp 160,78 miliar tahun lalu menjadi Rp 355,34 miliar tahun ini.
1. Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
WSKT, BUMN konstruksi paling tumbuh dalam lima tiga terakhir, masih membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih yang fantastis tahun ini.
Pendapatan WSKT mengalami pertumbuhan signifikan dari Rp 3,98 triliun tahun lalu menjadi Rp 8,08 triliun tahun ini, naik sebesar 102,91%..
Demikian juga dengan laba bersih yang tumbuh fantastis dari Rp 171,48 miliar menjadi Rp 582,23 miliar, atau tumbuh sebesar 239,53%.
Bagaimana dengan kinerja kesepuluh emiten doube digit ini di paruh kedua tahun 2016? Mari kita cermati sampai laporan tahunan dirilis awal tahun depan! Semoga bermanfaat.
Bagaimana dengan kinerja kesepuluh emiten doube digit ini di paruh kedua tahun 2016? Mari kita cermati sampai laporan tahunan dirilis awal tahun depan! Semoga bermanfaat.
0 Response to " 10 Saham Bluechip Syariah Dengan Pertumbuhan Penjualan dan Laba Bersih Double Digit (2) "
Posting Komentar