Hero

Saham Syariah vs IHSG Crash: Siapa Pemenangnya?

Hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menorehkan rekor terendah secara year to date. Dari rekor tertinggi sepanjang masa yang dicetak 7 April lalu di 5.519, IHSG sudah turun sebesar -12,34%.

Sepanjang pengalaman penulis, paling tidak IHSG pernah mengalami tiga kali kejatuhan pasca rekor tertingginya. Pertama, tanggal 28 Oktober 2008. Pada tanggal ini, IHSG mengalami crash sebesar -61,63% di level 1.089, setelah menembus rekor tertingginya di awal tahun, tepatnya tanggal  14 Januari 2008 di level 2.838. 

Kedua, tanggal 26 September 2011, saat IHSG menyentuh level 3.218 atau turun sebesar -22.98% setelah rekor tertingginya yang dicetak pada tanggal 2 Agustus 2011 di level 4.178. Ketiga, tanggal 28 Agustus 2013, IHSG menembus level terendah di 3.838 setelah mencetak rekor pada tanggal 20 Mei 2013 di 5.251 atau jatuh sebesar -26,91%.

Tulisan kali ini mencoba menelusuri kiprah saham-saham syariah ketika terjadi crash atau mini crash dan bagaimana juga dengan imbal hasilnya setelah IHSG pulih kembali. Saham-saham syariah yang diambil sebagai sampel adalah saham-saham yang selama 10 tahun terakhir sering masuk perhitungan JII.(Lebih lanjut silakan baca postingan The JII's Magnificent!). 

Saham-saham yang diteliti masing-masing saham ASII, TLKM, UNVR, INTP, KLBF, PTBA, UNTR, INCO, AALI dan LSIP

Let's start! Berikut ini tabel kondisi kesepuluh saham di atas pada saat terjadi crash 2008 dan ketika IHSG kembali menyentuh harga tertinggi semula. 


Dari tabel di atas, terlihat bahwa saham TLKM, UNVR dan INTP mengalami penurunan yang lebih landai dibanding IHSG. Sementara itu, ketika terjadi recovery IHSG ke titik tertinggi semula pada tahun 2010, saham-saham yang berhasil mengungguli indeks adalah ASII, INTP, KLBF, PTBA, UNTR, INCO, AALI dan LSIP.

Pada periode ini, saham-saham pertambangan dan perkebunan sedang menjadi primadona, sehingga imbal hasil return pasca crash bisa lebih dari 200-300%.

Selanjutnya, tabel berikut ini menggambarkan kondisi kesepuluh saham syariah di atas pada waktu terjadi mini crash tahun 2011 dan 2013.

Tahun 2011

Tahun 2013 

Dari tiga peristiwa kejatuhan IHSG tersebut, penulis mencoba merekap kesepuluh saham tersebut dari sisi selisih dengan kinerja IHSG. Jika kinerja saham mengungguli IHSG diberi skor 2 dan jika diungguli IHSG diberi skor-1. Hasil rekap dan penskoran tersebut terangkum dalam tabel di bawah ini:

Sudah bisa ditebak pemenangnya kan? Ya, saham INTP (Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.) ternyata mengungguli sembilan saham lainnya sebagai saham yang lebih sering mengungguli IHSG sebagai benchmark. 

Terbukti dari tiga kali kejatuhan IHSG, INTP tercatat 2 kali lebih rendah penurunannya dibanding IHSG dan 3 kali berhasil mengungguli return IHSG ketika indeks kembali ke harga tertinggi semula.

Bagaimana dengan kejatuhan yang terjadi sore tadi? Mari kita cermati tabel berikut ini!

Penilaian ini hanya bersifat subyektif dan tidak didasarkan pada perhitungan statistik yang kompleks. Diperlukan analisis mendalam untuk lebih memperoleh informasi dan data yang akurat. 

Namun, mudah-mudahan tulisan ini dapat memberikan gambaran kepada kita mengenai arah dari saham-saham syariah favorit kita. Selamat mencermati!

Untuk berlangganan, silakan masukkan email:

0 Response to " Saham Syariah vs IHSG Crash: Siapa Pemenangnya? "

Posting Komentar