Hero

Syukuran 5.000 Member: Kinerja Emiten Kebun, Masihkah Profitnya Bejibun?

Syariahsaham.com,  CIANJUR -- Assalamu'alaikum wr wb. Semangat pagi teman-teman. Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan kepercayaannya selama ini. Tanpa kehadiran teman-teman, room ini tidak akan sebesar sekarang

Alhamdulillah, minggu lalu, room ini menembus milestone dengan jumlah member di atas 5.000. Hal ini sekaligus mengantarkan room @syariahsaham termasuk 3 besar room telegram saham terbesar di negeri ini bersama @demokrasisahamgroup dan @smarttradercommunity (Baca: STROOM 10, 10 Grup Telegram Saham Terpopuler di Indonesia).

Sebagai bentuk rasa syukur atas pencapaian tersebut, sebagai founder room ini, saya berjanji untuk berbagi informasi dan data tentang kinerja saham-saham syariah di sektor pertanian.

Untuk itu, acara sharing kali ini diberi tajuk:

Saham-saham Kebun, Masihkah Profitnya Bejibun?


Kita akan membahas kinerja saham-saham pertanian berdasarkan laporan keuangan terbaru sembilan bulan tahun 2017 ini.

Data dan informasi untuk sharing malam ini berdasarkan data RANSEL 2017 yang merupakan produk khas room ini. (Baca: File Excel Rekap Kinerja Sembilan Bulan 2017)

Ok, mari kita mulai..

Dalam kategorisasi sektor Bursa Efek Indonesia, saham-saham pertanian menempati kode pertama. Per 12 November, saham-saham yang tergabung di sektor pertanian ini berjumlah 18 emiten. Ke-18 emiten tersebut adalah sebagai berikut:

18 emiten ini terbagi lagi ke dalam 3 subsektor: palawija, perkebunan dan perikanan

Uniknya, saham perkebunan mendominasi sektor ini (16 emiten), sementara BISI masuk kategori palawija dan DSFI masuk kategori perikanan

Kemudian dari 16 emiten kebun di atas, kita akan membahas hanya saham-saham kebun yang masuk kategori syariah


Saham kebun yang masuk ISSI

Hanya 8 emiten yang masuk kategori saham syariah: AALI, ANJT, GOLL, LSIP, PALM, SGRO, SIMP dan SSMS



Dari 8 emiten tersebut, masih ada dua emiten yang belum merilis laporan keuangannya: SSMS dan GOLL. Kita akan fokus kepada enam emiten kebun ini saja: AALI, ANJT, LSIP, PALM, SGRO dan SIMP

Dari sisi 'senioritas', LSIP dan AALI tergolong pionir IPO di lantai bursa



Kita lanjutkan pembahasan dari sisi aset perusahaan. Urutannya adalah:


Sementara dari sisi liabilitas, PALM tergolong emiten dengan beban paling kecil dari sisi nominal:



Dari jumlah saham beredar, SGRO tercatat sebagai saham dengan jumlah lembar saham beredar paling sedikit, dan SIMP menjadi yang terbanyak:


Bagaimana dengan ekuitasnya?


AALI, SIMP menjadi dua emiten dengan ekuitas terbesar di antara kompetitor lainnya. Kita lanjutkan ke laporan laba rugi keenam emiten ini.
Penjualan 3M s.d. 9M 2017
Dari tabel ini nampak bahwa AALI dan SIMP menorehkan penjualan yang besar di atas 12 Triliun Rupiah. Bagaimana dengan laba bersihnya?
Tabel berikut memaparkan pencapaian keenam emiten dimaksud:


AALI menjadi pencetak laba bersih terbesar dengan angka di atas Rp 1 Triliun. PALM menjadi pencetak laba bersih terkecil dengan perolehan laba sekitar 69 Miliar Rupiah

Bagaimana dengan pertumbuhan penjualan dan laba bersih keenam emiten ini?

Pertumbuhan Penjualan dan Laba Bersih
Dari sini kita akan eliminasi satu emiten dengan laba penjualan dan laba bersih yang anjlok, yaitu PALM.
Anda pemburu dividen? Mari kita cermati besaran dividen kelima emiten tadi!


Secara nominal, AALI nampak menarik, tapi bagaimana dengan yield atau imbal hasil tahunan dari dividennya?


AALI paling unggul, beda tipis dengan LSIP. Tapi, dividen 2,5%an masih belum bisa mengalahkan deposito bukan?

Ok, kita lanjut ke rasio keuangan kelima emiten di atas.

EPS (Laba Bersih Per Saham) dan Book Value (Nilai Buku)

DER dan Current Ratio
Dari rasio utang terhadap ekuitas, empat saham di antaranya memiliki rasio "aman" karena di bawah 1, sementara SGRO mulai "riskan" dengan DER di atas 1. Sementara itu, current ratio LSIP terlihat paling unggul dibanding pesaingnya

Bagaimana dengan profitabilitasnya?


Dari sisi marjin laba bersih, ada tiga saham mencatatkan double digit: ANJT, LSIP dan AALI. Begitu pun dengan rasio imbal hasil atas ekuitas (ROE) di atas 10% ditorehkan oleh ANJT, LSIP dan AALI

Bagaimana dengan rasio harga kelima emiten ini?



Secara rasio harga dibanding nilai buku, SIMP dan ANJT terlihat "menarik" karena diperdagangkan di bawah 1. Sementara dari sisi PER, ANJT dan LSIP terlihat masih di bawah peer nya. Dari rasio PEG, kelimanya masih menarik karena masih di bawah 1, dengan kredit lebih pada ANJT, SGRO dan LSIP

Bagaimana dengan valuasinya? Mari kita cermati cara valuasi yang digunakan dengan menekankan pada ROE dan EPS!



ANJT, LSIP masih diperdagangkan di bawah "nilai wajar" dengan MoS lebih dari 30%. Apakah kemudian dengan valuasi ini lantas menjadi landasan kita langsung beli besok hari?

Belum tentu juga, silakan kritisi dan dalami lagi bisnisnya. Apalagi emiten-emiten CPO ini berkorelasi erat dengan pergerakan harga minyak sawit dunia.

Pertimbangan lain juga adalah masalah likuiditas. ANJT dan SGRO tergolong saham kurang likuid, sementara LSIP, AALI dan SIMP lebih sering ditransaksikan dalam perdagangan harian.

Untuk berlangganan, silakan masukkan email:

0 Response to " Syukuran 5.000 Member: Kinerja Emiten Kebun, Masihkah Profitnya Bejibun? "

Posting Komentar