Hero

Catatan Rihlah Syariahsaham di Serambi Mekkah Darussalam

Syariahsaham.com, CIANJUR -- Selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa. Tanggal 12 Agustus 2017, saat acara Capital Market Community Gathering saya belum mendapat kepastian akomodasi hotel dari panitia. 

Saat menunggu konfirmasi, saya diajak bang Frenky (RHB) untuk makan malam di FX Sudirman. Di tengah perjalanan menuju tempat makan, saya diperkenalkan dengan Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Aceh, Bapak Thasrif Murhadi. Sambil menikmati makan malam, kita banyak berdiskusi perihal trading dan juga saham syariah.

Selang dua bulan kemudian, pak Thasrif menghubungi saya kembali. Kita berdiskusi via telepon tentang rencana acara Investival 2017 yang akan diselenggarakan oleh IDX Aceh. Acara rutin tahunan itu diagendakan pada tanggal 23-25 Oktober 2017.

Ternyata acara yang diagendakan di Aceh itu ada dua: seminar nasional di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh dan gathering investor Aceh di Tower Coffee. Kedua acara ini diagendakan tanggal 25 Oktober 2017. Setelah dikonfirmasi panitia, saya dijadwalkan melakukan perjalanan ke Aceh pada tanggal 24 sampai dengan 26 Oktober 2017.


24 Oktober 2017: Saya berangkat setelah shalat Subuh dari kampung menuju kota kabupaten, setelah memesan tiket travel sehari sebelumnya dari Cianjur ke Bandung. Setibanya di Bandung, saya langsung bergegas menuju bandara karena penerbangan menuju Medan terjadwal pukul 10.15. Ini adalah kali pertama saya melakukan perjalanan ke Medan dan Banda Aceh.

Alhamdulillah, pesawat Bandung-Medan mendarat dengan selamat di Kuala Namu sekira pukul 12.35. Setelah transit selama kurang lebih 2 jam, saya kembali melanjutkan penerbangan menuju Banda Aceh pada pukul 14.50. Penerbangan ini memakan waktu tempuh sekitar 55 menit, dan alhamdulillah pesawat Medan-Banda Aceh mendarat di bandara Sultan Iskandar Muda pada pukul 15.50.

Setelah menunggu beberapa saat, saya dijemput pak Thasrif menuju hotel Hermes. Di hotel tersebut sudah ada panitia dari mahasiswa Unsyiah yang membantu akomodasi saya selama di Banda Aceh. Kebetulan pak Thasrif ada agenda meeting sore itu. Saya beristirahat sebentar sampai bakda Maghrib. Saya baru sadar jika ternyata di Banda Aceh waktu shalatnya paling akhir dibanding kota-kota lainnya di Indonesia. 

Menjelang Isya, saya diajak pak Thasrif ke Mesjid Raya Baiturrahman, salah satu tempat yang diamanahkan orang tua saya untuk dikunjungi jika diberi kesempatan berkunjung ke Banda Aceh. Setelah foto-foto di pelataran mesjid, alhamdulillah saya mendapat kesempatan bisa mengikuti shalat berjama'ah di saf terdepan di mesjid yang menjadi saksi kebesaran kuasa Allah SWT sewaktu tsunami 2004 silam.

Setelah shalat, saya diajak berwisata kuliner khas Aceh. Malam itu, saya diajak ke Mie Razali. Sayang, tempatnya sudah fully booked. Kita berpindah tempat ke Mie Simpang Lima. Saya memesan Mie Aceh Udang. Alhamdulillah, malam pertama di Aceh dilewati dengan kekaguman dan kekenyangan. Hehe ..

25 Oktober 2017: Sekitar jam 9 pagi, saya dijemput panitia Management Creativity Festival (MCF) Himpunan Mahasiswa Manajemen Unsyiah (Juanda, Riska dan  Tya). Di sepanjang perjalanan menuju kampus, saya melihat beberapa poster acara di billboard dan spanduk. 

Setibanya di lokasi acara, saya disambut panitia dan dipersilakan menempati kursi terdepan yang sudah ditempeli nama. Saya berdampingan dengan Wakil Rektor I  Bidang Akademik Unsyiah, Bapak Dr. Hizir Sofyan, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah, Bapak Murkhana, SE, MBA dan Kepala BEI Perwakilan Aceh, Bapak Thasrif Murhadi.


Setelah pembukaan oleh MC, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, sambutan dari pak Thasrif dan pak Wakil Rektor I, acara seminar nasional bertema "Ekonomi Kreatif dan Pariwisata sebagai Penggerak Ekonomi Lokal" resmi dimulai.

Akhirnya saya mendapat kesempatan untuk tampil di atas panggung setelah diperkenalkan oleh MC. Saya agak sedikit grogi karena format acaranya seperti konser, hehe. Lebih tepatnya mirip acara Tedx Talks. Lampu sorot di mana-mana terkadang membuat saya silau dan gemetaran, hehe.


Saya diberikan kesempatan untuk memaparkan materi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Durasi acara selama 70 menit. Alhamdulillah, meski dengan segala keterbatasan yang saya miliki, acara berjalan lancar dan sukses. Acara ini diakhiri dengan penyerahan plakat dan sertifikat dari panitia dan IDX Aceh.

Selesai acara saya langsung ditemui dua mahasiswa dari unit penerbitan kampus. Saya diwawancarai terkait materi yang dibawakan tadi. Saya tidak sempat berdiskusi lama dengan panitia karena sudah ditunggu pak Thasrif untuk makan siang dan bersiap-siap mengisi agenda selanjutnya.

Saya diajak makan siang di Restoran Hasan yang terkenal. Sie Kameng dan kawan-kawan menjadi menu kita siang itu. Setelah selesai makan siang, kita menyempatkan shalat Zhuhur di Masjid Kota Banda Aceh.


Perjalanan dilanjutkan menuju Tower Coffee di belakang KFC. Setibanya di sana, sudah ada beberapa peserta gathering investor Aceh. Akhirnya saya bisa bertemu dengan pak Iwan, bang Mahfud, pak Nahedy, pak Syahmin, pak Muqni dan teman-teman lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Acara dibuka oleh pak Thasrif yang kemudian izin pamit karena ada agenda ke Lhokseumawe.

Acara pemaparan tentang saham syariah berlangsung sampai bakda Ashar. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama. Selesai acara, saya diajak bang Aulia dari IDX Aceh dan pak Iwan berjalan-jalan sore. 



Agenda sore itu dimulai dengan shalat Ashar di mesjid Baiturrahim, Meuraxa, saksi sejarah yang tegak berdiri saat tsunami terjadi. 


Selanjutnya, saya diajak mengunjungi Kapal PLTD Apung. 

Menjelang maghrib kita makan malam di bebek Bireuen dilanjutkan dengan shalat maghrib berjama'ah di Masjid Teuku Umar.

Jalan-jalan bakda maghrib dilanjutkan ke pasar Ulee Kareng, sentra kopi khas Aceh. Setelah berbelanja buah tangan khas Aceh, saya diantar pulang menuju hotel Hermes. Bakda Isya, saya dijemput pak Syahmin dan keluarga untuk ngopi di warkop Solong dekat hotel. Selang beberapa saat, pak Samsul datang menemani kita ngobrol sampai sekira pukul setengah sepuluh malam. Saya diantar kembali menuju hotel oleh pak Syahmin dan keluarga.


26 Oktober 2017: Setelah sarapan pagi, saya dijemput bang Aulia dari IDX Aceh menuju bandara. Alhamdulillah, penerbangan Aceh-Medan berjalan lancar. Setelah transit di Medan selama kurang lebih dua jam, perjalanan dilanjutkan menuju Bandung sampai akhirnya tiba di kampung sekira pukul 7 malam.

Perjalanan selama 3 hari dua malam di Serambi Mekkah benar-benar menjadi kunjungan yang luar biasa. Antusiasme mahasiswa dan peserta gathering ketika acara berlangsung menjadi indikator bahwa ekonomi syariah pada umumnya, dan saham syariah pada khususnya mulai mendapat tempat di hati masyarakat.

Semoga ikhtiar IDX Aceh yang diprakarsai pak Thasrif Murhadi dan kreativitas mahasiswa HMM Unsyiah menjadi awal peningkatan kualitas literasi dan inklusi pasar modal syariah di masa depan. Dari laporan OJK tahun 2016, tingkat literasi dan inklusi pasar modal syariah masih sangat mini. Berbagai ikhtiar dan regulasi harus terus ditingkatkan demi terwujudnya visi memasyarakatkan ekonomi syariah dan mensyariahkan ekonomi masyarakat.


Terima kasih tak terhingga kepada pak Thasrif dan teman-teman panitia MCF yang telah memberikan kesempatan kepada Syariahsaham.com untuk dapat memberikan sedikit kontribusi dalam perkembangan saham syariah di Nusantara. Terima kasih juga pada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara seminar nasional dan investor gathering di Nanggroe Aceh Darussalam ini.

Untuk berlangganan, silakan masukkan email:

0 Response to " Catatan Rihlah Syariahsaham di Serambi Mekkah Darussalam "

Posting Komentar