Hero

TobeNotes: EXIT LEVEL

Syariahsaham.com, CIANJUR -- oleh: Tobeno.

Exit level adalah penentu apakah sebuah trading akan berakhir loss, balik modal, atau profit. Keputusan EL ada di tangan trader. EL-lah yang membuat trader berani masuk pada saham-saham pilihannya. Tanpa EL risiko trading menjadi tak terukur. 

Dengan EL tak ada lagi trading yang membuat was-was.  EL bisa mengubah jargon, “High risk high return” menjadi “Low risk high return”. Tanpa EL, jargon akan menjadi, “High risk low return”.

Bagi saya ada 4 macam exit level.  Trading terbaik adalah yang melewati keempat macam EL tersebut.
  1. Stop loss:  adalah initial stop loss (cut loss) level yang di-set sesaat setelah entry dilakukan. Level ini menggaransi, jika harga tak sesuai harapan, loss yang terjadi masih dalam batas toleransi sesuai dengan perhitungan.
  2. Stop loss BEP: SL yang di-adjust ke harga buy setelah harga saham bergerak naik di atasnya. SL ini menjamin trading tidak akan merugi di luar fee transaksi.
  3. Trailing stop: Inilah stop level yang diharapkan karena TS di-set di atas harga beli.  TS mengunci profit agar duka PHP tidak terjadi.  TS akan mengikuti kenaikan harga tapi tidak berubah posisi ketika harga kembali turun. TS-lah yang memungkinkan trader menikmati adagium, “Let’s the profits run”.
  4. Weekend stop: Level ini khusus bagi swing trader.  Di mana pun posisi trading sebuah saham maka trader akan menjualnya menjelang penutupan di akhir pekan tanpa perduli loss atau profit.  Trading pekan depan kembali mulai dengan posisi full cash. Bagi day trader, ini dilakukan setiap penutupan sore.
SL hanya boleh digeser ke atas ke level yang lebih tinggi.  SL yang digeser ke bawah adalah cerminan ketakutan trader menerima kerugian. Ia berharap harga tidak menyentuh SL lalu berbalik arah.  Kadang-kadang bid lagi di berbagai level harga di posisi lebih bawah (average down).

Bagi saya, stop loss bukanlah level yang di-set sedemikian rupa agar tak mudah kesenggol fluktuasi harga. SL yang tidak pernah tersentuh sama saja seperti tanpa stop loss. Bayangkan jika harga bergerak lelet dan setelah dua bulan baru kena SL. Berapa besar opportunity cost selama periode tersebut.  

Namun, jika memang menginginkan SL yang tidak mudah tersentuh cara yang paling fair adalah dengan menggunakan standar deviasi. SD akan menunjukkan level SL yang berbeda untuk setiap saham.

Dengan EL strategy, tidak perlu lagi menetapkan level TP, jika mau.

Happy Trading.
Be A Confident Trader!
30.03.17

Untuk berlangganan, silakan masukkan email:

0 Response to " TobeNotes: EXIT LEVEL "

Posting Komentar