Hero

Lukas Setia Atmaja: Menabung (Saham) Pangkal Kaya

oleh: Lukas Setia Atmaja (Financial Expert - Prasetiya Mulya Business School)
DISIPLIN adalah kunci untuk menjadi orang sukses. Untuk menggapai kesuksesan finansial, disiplin saja tidak cukup, tetapi juga harus cerdas. 

Minggu lalu sebuah surat masuk ke kotak surat elektronik (e-mail) saya, sebut saja dari Mukidi, karyawan perusahaan swasta yang usianya kini 40 tahun. 

Bunyinya demikian: ”Pak Lukas, kalau selama 20 tahun secara rutin saya menyisihkan uang Rp5 juta per bulan untuk investasi, berapa kekayaan saya 20 tahun mendatang (saat pensiun)?” 

Hmm, memberi jawabannya jauh lebih mudah daripada menjalaninya. Maklum, menabung bukan perkara gampang. Kebanyakan orang lebih suka menikmati uangnya sekarang daripada menunda kenikmatan. 

Jumlah uang Mukidi di masa yang akan datang tergantung tiga hal: jumlah uang yang diinvestasikan secara rutin, lamanya berinvestasi, serta yang paling penting, berapa imbal hasil investasinya. 

Kita coba simulasikan beberapa skenario untuk Mukidi. Ada lima alternatif investasi bagi Mukidi: deposito, obligasi, emas, properti, dan saham. 

Analisis saya dengan data 10 tahun terakhir di Indonesia mengindikasikan bahwa deposito memberikan rata-rata imbal hasil sekitar 8% per tahun, sedangkan obligasi menyodorkan rata-rata imbal hasil sekitar 11% per tahun. 

Imbal hasil emas dan properti hampir sama, sekitar 15% per tahun. Namun perlu dicatat bahwa untuk properti tergantung lokasi (kota). Perbedaan imbal hasil properti di kota besar dan kecil, misalnya, relatif besar.

Untuk berlangganan, silakan masukkan email:

0 Response to " Lukas Setia Atmaja: Menabung (Saham) Pangkal Kaya "

Posting Komentar