Hero

Mengenal Support dan Resistance dalam Pergerakan Harga Saham (2)

oleh: @andirerei (Sesepuh Forum Saham IDX6000)


Dalam penarikan garis S/R secara diagonal dalam trend turun, pertama-tama tentukan titik low dalam suatu retracement sebagai S, kemudian tarik garis lurus secara menyilang dan hubungkan dengan titik low berikutnya. 

Selanjutnya tentukan titik high dari retracement tadi sebagai R, kemudian taris garis lurus secara menyilang sejajar dengan garis S dan hubungkan dengan titik high berikutnya. Berikut contoh penarikan garis S/R secara manual dalam bentuk garis diagonal dalam trend turun :

Dalam penarikan garis S/R secara diagonal dalam trend naik, pertama-tama tentukan titik low dalam suatu retracement sebagai S, kemudian tarik garis lurus secara menyilang dan hubungkan dengan titik low berikutnya. 

Selanjutnya tentukan titik high dari retracement tadi sebagai R, kemudian taris garis lurus secara menyilang sejajar dengan garis S dan hubungkan dengan titik high berikutnya. Berikut contoh penarikan garis S/R secara manual dalam bentuk garis diagonal dalam trend naik ; 

b. Dengan menggunakan Fibonacci Retracement (FR)
Pada metode ini, penentuan S/R dilakukan dengan cara menarik garis dari titik tertinggi ke titik terendah atau sebaiknya dari titik terendah ke titik tertinggi dalam suatu trend periode tertentu. Dalam trend turun dan berbalik arah, penarikan garis FR dilakukan dari titik tertinggi ke titik terendah harga (H-L). Dalam contoh gambar di bawah ini, penarikan garis Fibonacci retracement dilakukan dari titik A ke titik B ke arah bawah. 


Sedangkan dalam trend naik dan berbalik arah, penarikan garis FR dilakukan dari titik terendah ke titik tertinggi harga (L-H). Dalam contoh gambar di bawah ini, penarikan garis Fibonacci retracement dilakukan dari titik A ke titik B ke arah atas. 


Perhatikan trend pergerakan harga dalam periode tertentu, kemudian tarik garis H-L atau L-H. Sama seperti pada penggunaan metode manual, dalam penggunaan FR pun periode yang diproyeksikan sebaiknya tidak terlalu panjang agar range S/R tidak terlalu lebar, akan tetapi jangan juga terlalu pendek yang akan membuat kita menjadi sulit menentukan titik entry maupun exit, karena range harga yang sempit. 

c. Dengan menggunakan Pivot Point (PP)
Pivot point terdiri dari 5 level, yaitu : 
R2 - Resistance Kedua 
R1 - Resistance Pertama 
PP - Pivot Point 
S1 - Support Pertama 
S2 - Support Kedua 

Pivot point merupakan perhitungan rata-rata dari penjumlahan angka Open, High, Low dan Close (O-H-L-C) dalam 1 (satu) hari bursa, dengan rumus perhitungan sebagai berikut : 
R2 = P + (H - L) 
R1 = (2 x P) – L 
PP = (O + H + L + C) / 4 
S1 = (2 x P) – H 
S2 = P - (H - L) 


Cara menggunakan Pivot Point (PP):
  • Jika harga open di atas PP, maka harga cenderung di atas PP dan bergerak mendekati R1, anda dapat melakukan posisi sell ketika harga mendekati R1 dan memantul ke bawah. Jika hara open di bawah PP, maka harga cenderung berada di bawah PP dan bergerak mendekati S1, anda dapat melakukan posisi buy ketika harga memantul ke atas dari S1. 
  • Jika harga tidak mampu menembus R1, maka harga cenderung berbalik ke S1, anda dapat melakukan posisi sell ketika harga mendekati R1, sebaliknya jika tidak mampu menembus S1 harga cenderung berbalik ke R1, anda dapat melakukan posisi buy ketika harga memantul dari S1. 
  • Jika harga dibuka pada R2 (gap up) atau S2 (gap down), maka harga cenderung akan kembali mendekati PP. Apabila open gap up, anda dapat menunggu ayunan harga ke bawah mendekati PP untuk melakukan buy. Apabila open gap down, anda dapat menunggu ayunan harga ke atas mendekati PP untuk melakukan sell. 
  • Jika harga semula di bawah PP kemudian naik menembus ke atas PP, anda dapat membuka posisi beli karena pasar menjadi bullish. Jika harga semula di atas PP kemudian turun menembus ke bawah PP, anda dapat membuka posisi jual karena pasar menjadi bearish. 
  • Jika harga bolak balik berada di sekitar PP, maka hal tersebut menunjukan bahwa trend pasar sedang mendatar/flat (sideways), sebaiknya anda keluar dari market untuk masuk di saham lain yang sedang dalam trend naik. 
Beberapa contoh penggunaan S/R di atas hanya sebagian kecil dari berbagai macam metoda lainnya yang biasa digunakan dalam trading saham, anda hanya tinggal memilih tools dan metoda yang tepat dengan gaya trading anda. Demikian, mudah-mudahan bermanfaat. 

#Disclaimer on

Untuk berlangganan, silakan masukkan email:

0 Response to " Mengenal Support dan Resistance dalam Pergerakan Harga Saham (2) "

Posting Komentar