Gambar: https://pbs.twimg.com/media/ETZnAEpUUAEVHHj.jpg |
SyariahSaham.com, CIANJUR -- Di tengah semakin ganasnya wabah Covid-19, Pemerintah mengagendakan kebijakan stimulus tahap ketiga untuk penanganan efek dari virus yang pandemik ini. Pemerintah juga berencana akan menggandeng pihak swasta dalam penanganan virus yang mulai menjangkiti ratusan orang itu.
Menarik untuk disimak, ketika juru bicara pemerintah khusus penanganan virus Korona menyebutkan tiga rumah sakit yang akan membantu penanganan Covid-19 ini. Ketiga rumah sakit dimaksud kebetulan sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia, yaitu Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) dan Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL).
Bagaimana kinerja ketiga emiten tersebut sampai kuartal ketiga tahun 2019? Sambil menunggu rilis laporan kinerja tahunan mereka, kita akan membahas ketiganya bersama dua emiten lain yang tergabung dalam industri layanan kesehatan yaitu Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) dan Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ)
Dengan menggunakan fasilitas file rekap RANSEL 2019 (Rekap Laporan Sembilan Bulan 2019) kita akan langsung membandingkan kinerja kelima emiten layanan kesehatan tersebut.
---
SyariahSaham menyediakan file rekap laporan akhir tahun 2019 (RELAKUAT 2019) yang menghimpun data penting dari 680-an emiten tercatat. Silakan klik di sini untuk informasi selengkapnya!
---
Kita akan telaah lebih dulu tentang profil singkat kelima emiten tersebut:
Dari tabel di atas, kita bisa mencermati bahwa MIKA merupakan emiten di industri layanan kesehatan dengan kapitalisasi pasar terbesar yaitu Rp. 25,8 T, disusul oleh SILO (Rp 9,1 T), HEAL (Rp 6,9 T), PRDA (Rp 2,48 T), dan SRAJ (Rp. 2,2 T).
Selanjutnya, dari sisi total ekuitas (total aset dikurangi total utang/kewajiban), SILO memimpin dengan Rp 6,4 T disusul MIKA (Rp 4,6 T), HEAL (Rp. 2,6 T), SRAJ (Rp 1,8 T) dan PRDA (Rp 1,6 T).
Dari sisi pendapatan, SRAJ membukukan kenaikan signifikan di angka 34,12 % dari periode yang sama di tahun 2018. Meski demikian dari sisi nilai pendapatan, SILO mencatatkan nilai terbesar di angka Rp. 5,2 T, kemudian HEAL (Rp 2,7 T) dan MIKA (Rp 2,4 T).
Kelima emiten ini membukukan kenaikan laba bersih selama sembilan bulan tahun 2019. SILO, SRAJ dan HEAL menorehkan kenaikan signifikan masing-masing dengan kenaikan 1333%, 281% dan 91%. PRDA mencatatkan kenaikan 14% dan MIKA "hanya" 9,3%.
Meski demikian, dari nilai laba bersih, MIKA memimpin dengan Rp 531,8 miliar, disusul oleh HEAL (Rp 210 miliar), PRDA dan (Rp 121 miliar).
Dari data yang tersaji di atas, diperoleh rasio-rasio keuangan seperti terlihat pada tabel berikut:
Bagaimana menurut teman-teman, masih adakah emiten layanan kesehatan yang menarik untuk dikoleksi? Yuk kita diskusikan di kolom komentar! Semoga bermanfaat. [amsi]
0 Response to " Menakar Kinerja Emiten Layanan Kesehatan "
Posting Komentar