Hero

PEPES Perdana: PT Adaro Energy Tbk. (ADRO)


SyariahSaham.com, CIANJUR -- Mulai hari ini, tim SyariahSaham menyajikan rubrik terbaru Perihal Profil Emiten Syariah atau disingkat PEPES. PEPES ini memuat pengenalan emiten dari sisi profil singkat, kinerja terkini dan juga technical view saham dimaksud.

PEPES yang pertama akan kita mulai dari emiten-emiten syariah yang masuk perhitungan indeks Jakarta Islamic Index (JII) (Untuk daftar sahamnya, silakan baca di sini). Emiten pertama yang dibahas adalah PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).

PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) merupakan salah satu emiten yang bergerak di sektor pertambangan dan sub sektor batu bara. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 28 Juli 2004.

Pada bulan Juli 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak 11.139.331.000 lembar saham (34,8% dari 31.985.962.000 modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh). Penawaran kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Juli 2008.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, ADRO bergerak dalam bidang usaha perdagangan, jasa, industri, pengangkutan batubara, perbengkelan, pertambangan dan konstruksi. Entitas anak bergerak dalam bidang usaha pertambangan batubara, perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan, infrastruktur, logistik batubara, pembangkitan listrik, dan pengolahan air.

ADRO mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juli 2005. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berlokasi di Gedung Menara Karya, lantai 23, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta Selatan.

Kapitalisasi Pasar
Dari data terbaru Bursa Efek Indonesia saat postingan ini dibuat, saham tercatat ADRO sebanyak 31.985.962.000 lembar. Dengan demikian, kapitalisasi pasar ADRO pada harga penutupan terakhir sebesar Rp. 40,94 triliun. ADRO menduduki peringkat ke-31 dalam hal kapitalisasi pasar dari seluruh emiten tercatat di BEI.

Dividen
ADRO termasuk emiten yang rajin membagi dividen tunai tiap tahunnya. Berikut adalah daftar besaran dividen tunai dalam beberapa tahun terakhir (Sumber: BEI):


Informasi Pemegang Saham
Pemegang saham ADRO yang mencapai 5% atau lebih menurut data terakhir yang dirilis per bulan Juni 2019 adalah sebagai berikut:
Sementara itu, sebanyak 49,91% saham dimiliki publik (<5%).

Kinerja Emiten
Pada kuartal 1/2019, ADRO membukukan penjualan sebesar  Rp. 12,06 triliun,  naik 14,73% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar  Rp. 10,51 triliun. Hal ini berimbas pada kenaikan laba bersih sebesar 65,27% dari Rp. 1,02 triliun pada periode tahun lalu menjadi Rp. 1,69 triliun.

Total aset pada triwulan pertama 2019 sebesar Rp. 100,11 triliun terdiri dari aset lancar sebesar Rp.  21,01 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp. 79,10 triliun.

Sementara itu, total liabilitas ADRO pada kuartal pertama 2019 sebesar Rp. 37,16 triliun, yang terkontribusi dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp. 10,48 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp.  26,68 triliun.

Total ekuitas ADRO pada periode ini sebesar  Rp. 62,95 triliun, terdiri dari ekuitas yang teratribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp.  53,49 triliun dan kepentingan nonpengendali sebesar Rp.  9,46 triliun.

Rasio Keuangan
Berdasarkan data kinerja terbaru yang disebutkan di atas, diperoleh rasio keuangan ADRO sebagai berikut:

Sumber: MANTAP 2019
Keterangan:
Earning Per Share (EPS) : Laba Bersih per Saham
Book Value (BV): Nilai buku
Net Working Capital (dalam Jutaan): Modal kerja bersih
DAR (x): Rasio utang terhadap total aset
DER (x): Rasio utang terhadap total ekuitas
CR (x): Rasio lancar (utang lancar/aset lancar)
NPM (%): Rasio marjin laba bersih terhadap penjualan
ROE (%): Rasio laba bersih terhadap modal
PSR (x): Rasio kapitalisasi pasar terhadap total penjualan
PBV (x): Rasio harga terhadap nilai buku
PER (x): Rasio harga terhadap laba bersih per saham
PEG (x):Rasio PER terhadap pertumbuhan (1 tahun terakhir)

Jika dibandingkan dengan harga penutupan terakhir, maka diperoleh rasio PER sebesar 6,05 kali dan PBV sebesar 0,77 kali. Cukup murah jika dibandingkan dengan PER dan PBV rata-rata seluruh emiten yang berada di kisaran 16,4 kali dan 2,5 kali.

Technical View
Dalam jangka pendek bisa kita lihat bahwa saham ADRO hampir menyentuh support minor-nya disertai dengan penurunan volume dibandingkan beberapa hari sebelumnya.

Jika ADRO menembus support minor-nya dan close di bawah 1.220, bisa diartikan ADRO sedang dalam kondisi bahaya. Namun jika ADRO mampu rebound disertai dengan kenaikan volume dan berhasil close di atas 1.350, peluang ADRO untuk kembali naik lumayan besar.

Tetap waspada jika ingin mencoba untuk melakukan buy on weakness (BOW) di area 1220-1250. Batasi risiko dengan money management (MM) yang tepat. [masa]

=
Silakan gabung di @grupsyariahsaham untuk berdiskusi tentang saham syariah! Cermati juga perkembangan terbaru saham syariah Indonesia melalui channel @SahamSyariah. Terima kasih.


Cara Mudah Buka Akun Investasi

Untuk berlangganan, silakan masukkan email:

0 Response to " PEPES Perdana: PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) "

Posting Komentar