Hero

Pakde Adam: Money Management vs Win Ratio

oleh:
Pakde Adam, praktisi pasar modal syariah

Kebanyakan Trader memiliki semangat dalam pencarian metode dengan Win Ratio terbaik dengan mengikuti banyak banyak pelatihan Trading yang tentunya tidak murah. 

Seringnya justru terjebak dalam pencarian cara tak berujung, mulai dari metode programming, logika, cocokologi dengan keilmuan lain, dan macam-macam metode yang berujung pada Future Leaks atau tidak dapat diaplikasikan secara Real Trading karena sinyal Buy atau keputusan jual muncul setelah terjadinya. 

Melalui artikel ini, penulis mencoba melihat dari sudut pandang money management (MM) dengan skenario terburuk, mari kita coba simulasikan dengan 2 macam metode Money Management, yakni Portofolio Equal Portion Model dan Percentage Based Risk.

Katakanlah sebuah metode Trading memiliki jatah 5x posisi 


Dengan fakta perdagangan yang terjadi, metode Trading tersebut memiliki perdagangan benar 1 kali dan salah sebanyak 4 kali, atau 1 : 4 atau sangat buruk sekali. 

Dalam contoh berikut ini mari kita ambil contoh Trader pemula bernama Mr. Cuan vs Mr. Ikhlas yang sama sama memulai trading dengan modal 100 juta, memiliki gaji dan pekerjaan yang sama. 

1. Portofolio Equal Portion Model 
MM model ini sangat umum dan banyak digunakan, yakni modal 100% dibagi dengan posisi yang mau diambil, jika modal Mr. Cuan sebesar 100 juta, dengan 5x posisi, maka dibagilah masing masing posisi sebesar 2 juta, sehingga komposisinya sebagai berikut. 

Modal : Rp100,000,000 
Max Posisi : 5x 
Nominal Per Posisi : Rp20,000,000 

Pertumbuhan modal
 
Modal awal : Rp 100,000,000 
Modal akhir : Rp 97,955,000 
Pertumbuhan : -2.09% 

Dari simulasi ini ditemukan fakta bahwa pertumbuhan modalnya -2,09% atau sebesar nominal – Rp 2.045.000. 

Mr. Cuan tidak menyangka akan mengalami kegagalan selama 4x dengan rugi nominal 2jt an. Dan nominal itu tidaklah disangka akan didapatkan karena tidak terpikir sama sekali di awal.

Beruntungnya Mr. Cuan masih menetapkan level CUT LOSS secara AUTO sehingga modal masih bisa diselamatkan. 

Mr. Cuan mulai berfikir dan mempertanyakan keamanan dan keberlangsungan eksistensi modalnya di pasar saham ini. 

2. Percentage Based Risk 
MM model ini sangat berkonsentrasi pada resiko, sehingga resikolah yang dipakai sebagai acuan pembagian, adapun simulasi menggunakan skenario posisi seperti di atas adalah sebagai berikut. 

Kebetulan Mr. Ikhlas memiliki pendapatan rutin dengan pekerjaannya sehari hari sebagai karyawan. Maka dia tidak akan mengikhlaskan kehilangan uang sebesar gaji yang dia peroleh. 

Ditentukanlah oleh Mr. Ikhlas agar rugi terbesar selama 1 bulan tidak boleh lebih dari 2 juta, maka.. 

MODAL :  Rp 100,000,000
Max Posisi : 5
Nominal Rugi Per Bulan : Rp 2,000,000
Nominal Rugi Per Perdagangan : Rp 400,000


Pertumbuhan modal
Modal awal : Rp. 100,000,00
Modal akhir : Rp 99,610,000
Pertumbuhan -0.39%

Dari simulasi ini ditemukan fakta bahwa pertumbuhan modal nya -0,39% atau sebesar nominal –Rp 990.000.

Mr. Ikhlas bersyukur bahwa rugi yang didapati tidak lebih besar dari apa yang sudah dia ikhlaskan di awal. Sehingga dia yakin dan aman menempatkan modalnya di tabungan rekening saham yang akan dia setor rutin tiap bulannya.  

Oke, dari simulasi di atas dapat disimpulkan kelebihan dan kekurangannya.

Portofolio Equal Portion Model 
Kelebihan 
  • Bila mendapati posisi yg tepat maka akan lebih banyak mendapati return
  • Kesederhanaan dalam membagi modal

Kekurangan 
  • Resiko yg akan dialami tidak terukur dan tidak terbatasi.
  • Bila mendapati posisi yang salah akan mengalami resiko yg lebih besar
  • Sangat bergantung pada level CUT LOSS dan RRR
  • Semua dana yg terpakai hampir habis
  • Perlu faktor psikologis yg sangat handal karena menghadapi resiko yg blm diketahui di awal.

Percentage Based Risk 
Kelebihan 
  • Bila mendapati posisi yang tepat maka memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan return
  • Bila mendapati posisi yang salah tidak akan rugi lebih dari nominal yang sudah diikhlasan dari awal karena resikonya memiliki kuota.
  • Tidak bergantung pada level CUT LOSS dan RRR karena Resiko sudah dibatasi nominalnya
  • Bebas memakai RRR (reward to risk ratio) berapapun atau yang kecil karena level cut loss yang bebas diterapkan.
  • Memiliki mitigasi resiko yang lebih tersruktur dan mudah dikendalikan
  • Banyak sisa dana yang tidak dibelanjakan berupa cash dalam RDN sehingga memiliki kesempatan tambahan dalam mengambil posisi baru.
  • Karena sisa dana Cash banyak maka dapat diperlakukan setara kas.
  • Faktor psikologi lebih tenang karena ikhlas sudah ditentukan di awal.

Kekurangan 
  • Bila mendapati posisi yang tepat maka memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan return namun bergantung dengan kadar keikhlasan
  • Memetakan keihlasan yang bisa saja dinamis, bergantung kebutuhan dan keperluan penggunaan uang
  • Lambat mengambil keputusan posisi karena harus mempertimbangkan resiko terlebih dahulu.
  • Dapat pula mengalami skenario diluar mitigasi resiko diakibatkan kejadian diluar kendali seperti GAP atau panic sell sehingga menghabiskan kuota resiko.


Dapat disimpulkan lebih dalam, MM adalah mutlak digunakan untuk melindungi modal kita, masing masing MM memiliki kelebihan kekurangan sendiri, tinggal dimana anda merasa cocok.

Pada artikel selanjutnya akan disimulasikan level Cutloss yg ekstream dg 2 model MM tersebut dan bagaimana dampak Portofolio yang terjadi.

Happy trading,
Banjarmasin 02.07.2019

Untuk berlangganan, silakan masukkan email:

0 Response to " Pakde Adam: Money Management vs Win Ratio "

Posting Komentar