Syariahsaham.com, CIANJUR -- Setelah pada postingan sebelumnya
kita belajar tentang prinsip dasar investasi, pada tulisan ini kita akan
lebih rinci mengenali berbagai jenis instrumen investasi berikut
keuntungan dan kerugian masing-masing.
Mari kita bandingkan keuntungan dan kerugian masing-masing instrumen investasi ini.
Mari kita bandingkan keuntungan dan kerugian masing-masing instrumen investasi ini.
1. PERUSAHAAN SENDIRI.
Membuat perusahaan sendiri. Anda harus punya atau sewa kantor,
mempekerjakan sekian karyawa yang keluarganyapun harus kita perhatikan
dan banyak lagi ribetnya. Apakah kita siap?
Manfaaatnya tentu anda bisa mrenciptakan lapangan pekerjaan. Berjasa
untuk negara dan lingkungan. Tapi apakah ini tujuan investasi anda?
Apalagi jika anda adalah seorang karyawan yg tujuan investasinya adalah
untuk masa pensiun anda?
2. UANG TUNAI.
Menyimpan uang anda dalam bentuk tunai. Mari kita lupakan saja karena
tujuan investasi adalah untuk membuat uang anda tambah lama tambah
banyak.
3. TABUNGAN.
Menyimpan dalam bentuk tabungan. Cara ini juga lupakan saja. Tidak akan
ada sisa uang anda untul masa pensiun anda. Uang anda akan habis dimakan
inflasi.
4. DEPOSITO.
Menyimpan uang untuk periode tertentu, apabila belum jatuh tempo uang
tidak bisa diambil atau akan mendapat penalti bila diambil sebelum
waktunya. Dendanya disesuaikan dengan kesepakatan yang telah
diperjanjikan.
Keuntungan Deposito
Risiko sangat rendah. Bunga yang dapat diterima lebih besar dibandingkan
tabungan biasa.
Kerugian Deposito
Keuntungan atau bunga yang diterima lebih sedikit bila dibandingkan
dengan
jenis investasi lain yang berhadapan langsung dengan risiko pasar.
5. EMAS.
Dulu emas dianggap sebagai investasi tahan banting. Oran tua-tua selalu
mengatakan belilah emas. Akan tetapi benarkah demikian. Coba lihat Chart
emas berikut ini:
Kita dapat melihat dari puncaknya diharga sekitar 1.800 beberapa tahun lalu saat ini harganya hanya sekitar 1.300. Apakah layak untuk investasi? Jawabannya tergantung. Nampaknya di emas seperti halnya saham, siklus harga juga berlaku. Bagi yang memiliki ilmunya terutama analisa teknikal emas saya kira masih bisa dijadikan instrumen investasi dengan memanfaatkan entry dan exit strategi dalam jangka panjang. Keuntungan investasi di emas dia adalah likuid. Usahakan jika menyimpan emas selalu dalam bentuk batangan atau coin.
Chart emas |
Kita dapat melihat dari puncaknya diharga sekitar 1.800 beberapa tahun lalu saat ini harganya hanya sekitar 1.300. Apakah layak untuk investasi? Jawabannya tergantung. Nampaknya di emas seperti halnya saham, siklus harga juga berlaku. Bagi yang memiliki ilmunya terutama analisa teknikal emas saya kira masih bisa dijadikan instrumen investasi dengan memanfaatkan entry dan exit strategi dalam jangka panjang. Keuntungan investasi di emas dia adalah likuid. Usahakan jika menyimpan emas selalu dalam bentuk batangan atau coin.
6. OBLIGASI.
Obligasi adalah surat tanda bukti utang, bahwa kita memberikan utang
kepada perusahaan tertentu atau pemerintah. Pihak yang berutang akan
memberi bunga untuk jangka waktu tertentu.
Jangka waktu pengembalian utang lebih dari satu tahun. Obligasi yang
paling aman adalah obligasi atau surat utang dari negara.
Keuntungan Obligasi
a. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon;
b. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain); dan
c. Bunga lebih besar dibandingkan deposito.
Kerugian Obligasi
a. Risiko perusahan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko
perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi;
b. Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk);
c. Jangka waktu panjang (lebih dari 1 tahun), sehingga tidak dapat
dicairkan bila diperlukan atau bila ingin berinvestasi lain; dan
d. Bila pihak yang berutang bangkrut, berarti tidak dapat mengembalikan
utangnya
0 Response to " CIBER: Mengenal Instrumen Investasi (1) "
Posting Komentar