Syariahsaham.com, CIANJUR -- Di Bursa Efek Indonesia, terdapat 65 emiten yang tergabung dalam sektor properti dan konstruksi.
Dari 65 emiten tersebut, 51 di antaranya dikategorikan sebagai emiten properti real estate, dan 11 sisanya masuk ke dalam subsektor konstruksi bangunan
Per 22 Juni 2017, kapitalisasi pasar (jumlah perkalian lembar saham dengan harga terakhir) sektor properti konstruksi mencapai Rp 403 triliun, atau "hanya" 6,39% dari total kapitalisasi BEI
Dari Rp 403 triliun tersebut, 295,8 triliun (73.4%) disumbang oleh sektor properti dan sisa 25.7% dari subsektor konstruksi bangunan
Karena fokus malam ini lebih ke subsektor properti, maka saham2 konstruksi kita kesampingkan terlebih dahulu
Setelah menimbang dan menyeleksi dari file MANTAP 2017 (Matriks laporan kuartal pertama 2017), maka diputuskan 12 emiten yang akan dibahas malam ini
12 emiten tersebut dipilih berdasarkan likuiditas transaksi dan kapitalisasi pasar. Keduabelas emiten yang akan dibahas sudah ditampilkan logonya tadi di awal sesi. Emiten-emiten ini juga mewakili tipikal emiten properti: industrial, land residential dan apartment/mall (dilihat dari porsi segmen usahanya)
Sebelumnya, saya munculkan dulu nama-nama dari kode di atas, hehe
Kita mulai dari neraca 12 emiten ini
Neraca 12 Emiten Properti |
Dari sisi aset, LPKR mengungguli 11 emiten lainnya. Sementara itu, DMAS menjadi emiten dengan utang/kewajiban paling sedikit. Dari sisi ekuitas (aset dikurangi kewajiban), BSDE keluar sebagai pemenang.
Bagaimana dengan pertumbuhan penjualan dan laba bersihnya?
Penjualan dan Laba Bersih |
BSDE menjadi emiten dengan peraup laba bersih terbesar, sementara LPKR menjadi perusahaan dengan revenue terbesar. sementara itu, BEST menjadi emiten dengan penjualan paling kecil, meskipun dalam laba bersih DILD menorehkan laba lebih kecil
Pertumbuhan Penjualan |
BSDE menorehkan pertumbuhan laba signifikan dalam setahun terakhir (Q1 2016 vs Q1 2017). sekaligus membukukan pertumbuhan konsisten positif dalam 5 tahu terakhir. Hal serupa dicapai juga oleh SMRA dan PWON
Dari kolom grafik, bar berwarna kuning menunjukkan perolehan penjualan tertinggi dalam periode dimaksud
Bagaimana dengan laba bersihnya?
Pertumbuhan Laba Bersih |
BSDE menjadi jawara dalam 1,3 dan 5 tahun pertumbuhan laba bersih. Tidak ada emiten lain yang bisa menandingi superioritas BSDE dalam hal pertumbuhan laba bersih, bahkan sebagian besar membukukan perlambatan.
Dari kinerja masing-masing emiten di atas, bagaimana dengan rasio keuangannya?
Rasio Keuangan |
Jika masih bingung dengan istilah rasio di atas, saya bagikan read me yang ada di file:
Saya juga mencoba menghitung harga wajar dengan formula berbasis EPS (laba bersih per saham) dan ROE (imbal hasil atas ekuitas). Hasilnya ...
Fair value based on EPS & ROE |
Jika kita mencoba membuat scoring berdasarkan "highlight kuning muda dan emas" tadi, kemudian kita beri bobot kuning muda =1, dan emas =2, maka hasilnya ...
Scoring |
Demikian kajian ringkas fundamentalnya, bagaimana dengan teknikalnya? Untuk ranah ini, nanti bisa dibantu oleh koh @black_lotus , kang @evkasani dan mas @sinichi99
Saya hanya mencoba menyaringkan 12 emiten ini ke dalam screener EMAS, hasilnya...
EMAS 12 Emiten Properti |
Baru BEST dan KIJA yang harga close-nya sudah menembus MA200. Dari 12 emiten properti yang dibahas malam ini, hanya dua saham yang sudah mulai kembali ke jalur longterm bullish, selebihnya masih di bawah MA200
Ok itu saja dulu ya, semoga bermanfaat, silakan berdiskusi ...
0 Response to " Mang Amsi: Kinerja dan Performa Saham-saham Syariah Sektor Properti "
Posting Komentar