Syariahsaham.com, CIANJUR -- Sebagai bentuk syukuran atas tembusnya jumlah member room telegram @grupsyariahsaham (silakan gabung di http://t.me/grupsyariahsaham) ke 4.000 malam tadi (8/3), Mang AMSI, founder Syariahsaham.com mengadakan sharing session bertema saham-saham syariah di industri makanan dan minuman.
Alhamdulillah, dari absensi singkat para member, kuliah ini dihadiri perwakilan Barat Indonesia hingga Timur. Dari Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam sampai Kendari, Sulawesi Tenggara.
![]() |
Absensi Member |
Terima kasih atas antusiasme dan semangat belajar seluruh member. Berikut kutipan materi kuliahnya:
Bismillahirrahmanirrahim.
![]() |
Emiten Makanan dan Minuman |
Ada 15 emiten industri makanan dan minuman yang listing di bursa kita. 12 diantaranya dikategorikan saham syariah. Tiga lainnya tidak masuk, yaitu ALTO, DLTA dan MLBI
Saya yakin sebagian besar teman-teman sudah mengenal emiten-emiten di atas, paling tidak dari produk-produknya yang sudah sering kita lihat.
Malam ini kita akan membahas 8 emiten saja, sesuai dengan urutan kapitalisasi pasar dan likuiditas transaksi.
Kedelapan emiten tersebut adalah: Indofood Sukses Makmur Tbk.(INDF,Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.(ICBP), Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA), Mayora Indah Tbk. (MYOR), Nippon Indosari Corpindo Tbk.(ROTI),Ultra Jaya Milk Industry & Trading (ULTJ),Budi Starch & Sweetener Tbk.(BUDI) dan Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.(CEKA).
Kita pending dulu pembahasan tentang empat saham lainnya, SKBM, SKLT, STTP dan PSDN, karena tergolong tidak likuid dan kecil kapitalisasinya.
Kita pending dulu pembahasan tentang empat saham lainnya, SKBM, SKLT, STTP dan PSDN, karena tergolong tidak likuid dan kecil kapitalisasinya.
![]() |
Delapan Emiten Makanan dan Minuman |
![]() |
ICBP |
![]() |
INDF |
![]() |
AISA |
![]() |
ROTI |
![]() |
MYOR |
![]() |
ULTJ |
![]() |
BUDI |
![]() |
CEKA |
![]() |
Aset |
Kemudian, kita cermati liabilitas kedelapan saham ini:
![]() |
Liabilitas dan Jumlah Saham |
![]() |
Ekuitas |
Sekarang, kita akan melihat laporan laba rugi
Penjualan dan Laba Bersih
Data di atas diolah dari RANSEL 2016
(Silakan klik http://www.syariahsaham.com/2016/11/order-rekap-laporan-sembilan-bulan-2016_17.html untuk informasi selengkapnya!)
![]() |
Penjualan dan Laba Rugi |
Kita lanjutkan dengan arus kas kedelapan emiten ini
Arus Kas
![]() |
Arus Kas |
Nampak ICBP paling besar arus kas bersihnya. Sementara INDF, AISA, dan MYOR mencatatkan arus kas negatif
Bagaimana dengan rasio keuangan yang ditorehkan kedelapan emiten ini berdasarkan kinerja per September 2016 ?
Kita cermati tabel berikut ini:
![]() |
Rasio Keuangan |
Untuk laju pertumbuhan penjualan, MYOR mencatatakan laju signifikan dibanding tahun sebelumnya. Sementara dari laba bersih, CEKA menorehkan laju ratusan persen, meskipun harus ditinjau ulang lonjakan labanya berasal dari pos mana
Untuk rasio utang terhadap aset (DAR), utang terhadap ekuitas (DER), aset lancar dibagi utang lancar (CR), dan marjin laba bersih atas penjualan (NPM), terlihat ULTJ mengungguli saham-saham lainnya
Sementara itu, CEKA kembali unggul dalam hal imbal hasil atas ekuitas (ROE) dan imbal hasil atas aset (ROA).
Bagaimana dengan rasio harga terbaru dibanding laba bersih, nilai buku dan pertumbuhan laba bersih?
![]() |
PER, PBV, PEG dan Likuiditas |
Sementara itu, BUDI unggul dalam hal rasio harga terhadap nilai buku (PBV).
Kemudian jika kita membandingkan dengan PER dan PBV sektor juga industri, maka hanya BUDI dan CEKA yang masih di bawah PER dan PBV sektor maupun industri
MYOR menjadi saham "paling mahal" diantara yang lainnya, karena PER dan PBV nya sudah di rata-rata sektor juga industrinya.
Dari sisi likuiditas transaksi, empat saham diantaranya selalu diperdagangkan setiap hari sepanjang tahun 2016, yaitu ICBP, INDF, AISA dan ROTI. Nilai transaksi rata-rata harian secara berurutan: INDF, ICBP, AISA, ROTI, MYOR, ULTJ, BUDI dan CEKA
Bagaimana dengan valuasi kedelapan emiten ini berdasarkan Q3 2016?
Mari kita buka primbon RANSEL 2016 nya, hehe
Mohon maaf lama menunggu, saya update harganya dengan harga tadi sore:
![]() |
Nilai Wajar dan Kapitalisasi Pasar |
Sudah saya urutkan dari ambang batas investasi (margin of safety) terbesar. Dari tabel ini nampak CEKA, BUDI, AISA, ULTJ, dan INDF masih di bawah nilai wajarnya. Sementara itu, ICBP, ROTI dan MYOR sudah di atas nilai wajarnya
Nilai wajar ini bersifat subyektif, silakan nanti dihitung ulang dengan formula teman-teman sendiri. Saya hanya menghitung berdasarkan valuasi sederhana berdasarkan EPS dan ROE.
Harap diperhatikan juga sisi likuiditas dari saham tersebut, CEKA memang menarik dari sisi valuasi, tapi belum tentu bisa beli sahamnya, karena likuiditasnya paling seret di antara delapan emiten yang dibahas malam ini
Bagi teman-teman yang berniat menjadi investor dengan mengandalkan dividen dari saham makanan minuman ini, berikut ini yield tahun lalu:
![]() |
Dividend Yield |
Hanya empat emiten yang membagikan dividen tahun lalu dengan rasio paling tinggi dimiliki oleh ICBP sebesar 3,12%, sedikit di atas rata-rata yield dividen seluruh emiten di bursa yang menurut riset sederhana Syariahsaham berada di kisaran 2,51%.
Jadi, jika memang berniat menjadi investor di saham makanan minuman dengan hanya mengandalkan dividen, menurut hemat saya, masih belum bisa mengalahkan return deposito atau laju inflasi yang berada di kisaran 5-6%.
Demikian paparan sederhana tentang sebagian emiten makanan dan minuman di BEI. Mohon maaf jika banyak kekeliruan dan kekurangan. Mohon dikoreksi jika ada kekeliruan data. Semoga bermanfaat.
Cianjur, 8 Maret 2017
---
Bagi yang ingin memperoleh softcopy pdf materi kuliah ini, silakan unduh setelah bergabung dengan salah satu channel dan room telegram berikut ini :
Bagi yang ingin memperoleh softcopy pdf materi kuliah ini, silakan unduh setelah bergabung dengan salah satu channel dan room telegram berikut ini :
0 Response to " Kuligram 080317: Food and Beverage Sharia Stocks Based on Q3 2016 "
Posting Komentar