Syariahsaham.com, CIANJUR -- Pada postingan kali ini kita akan menyimak kang Tobeno memaparkan Average Down (AD) dalam trading.
Jika mendengarkan nasihat para ahli maka average down (AD) adalah strategi yang perlu dihindari para trader. Ia dianggap “bid’ah” trading karena tidak pernah dicontohkan oleh trader-trader sukses sebelumnya.
Bagi saya tidak ada kebenaran mutlak atau kesalahan mutlak yang diciptakan manusia yang harus diamini begitu saja kecuali ada pasal-pasal yang mengaturnya.
Tidak boleh mengendarai sepeda motor tanpa helm; tidak boleh belajar di sekolah tanpa mengenakan pakaian seragam adalah wajib dipatuhi karena memang sudah diatur.
“Larangan” average down tidak setara dengan dua contoh tersebut. Tak ada pasal untuk itu kecuali sebatas pendapat-pendapat kuno ketika era digital dalam stock trading belum ditemukan.
Bagi saya, AD dalam trading adalah kesempatan membeli saham pada harga yang lebih murah, asal memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. Syarat tersebut adalah mencari tahu "Titik Aman" harga saham. Jika harga saat ini jauh di atas titik aman maka ini adalah kesempatan untuk AD. Cut loss akan ditempatkan di bawah titik aman.
Mengetahui Titik Aman sangat berguna ketika Anda memelihara saham “nyangkut”. Jangan pernah membeli saham itu lagi kecuali harga sudah di atas titik aman. Saran terbaik untuk saham “nyangkut” (berapa pun besar loss-nya) adalah Anda sementara menitipkannya kepada orang yang mau dan nanti akan Anda tebus kembali di harga lebih tinggi alias di area aman.
Jika mendengarkan nasihat para ahli maka average down (AD) adalah strategi yang perlu dihindari para trader. Ia dianggap “bid’ah” trading karena tidak pernah dicontohkan oleh trader-trader sukses sebelumnya.
Bagi saya tidak ada kebenaran mutlak atau kesalahan mutlak yang diciptakan manusia yang harus diamini begitu saja kecuali ada pasal-pasal yang mengaturnya.
Tidak boleh mengendarai sepeda motor tanpa helm; tidak boleh belajar di sekolah tanpa mengenakan pakaian seragam adalah wajib dipatuhi karena memang sudah diatur.
“Larangan” average down tidak setara dengan dua contoh tersebut. Tak ada pasal untuk itu kecuali sebatas pendapat-pendapat kuno ketika era digital dalam stock trading belum ditemukan.
Bagi saya, AD dalam trading adalah kesempatan membeli saham pada harga yang lebih murah, asal memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. Syarat tersebut adalah mencari tahu "Titik Aman" harga saham. Jika harga saat ini jauh di atas titik aman maka ini adalah kesempatan untuk AD. Cut loss akan ditempatkan di bawah titik aman.
Mengetahui Titik Aman sangat berguna ketika Anda memelihara saham “nyangkut”. Jangan pernah membeli saham itu lagi kecuali harga sudah di atas titik aman. Saran terbaik untuk saham “nyangkut” (berapa pun besar loss-nya) adalah Anda sementara menitipkannya kepada orang yang mau dan nanti akan Anda tebus kembali di harga lebih tinggi alias di area aman.
Dan bagusnya, sejauh ini, Anda tidak dikenai biaya “nitip” sepeser pun. Jika harga tak pernah menyentuh titik aman, maka itu sudah menjadi resiko orang yang mau dititipi.
Kenapa selama ini saham “nyangkut” ragu untuk dilepas? Karena kerap terjadi setelah dijual saham itu malah naik. Dan sesal pun tiba. Padahal kenaikan itu belum tentu mencapai titik aman sehingga layak disesali.
Bagaimana dengan average up (AU)?
AU adalah entry strategy yang diterima oleh banyak pihak, termasuk saya. Namun, mana yang lebih banyak antara AD lover dengan AU lover? Sampai saat ini, dari diskusi yang saya baca dibanyak forum atau saat temu muka dengan komunitas Confident Trader, dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, AD lover jauh lebih banyak.
Kenapa selama ini saham “nyangkut” ragu untuk dilepas? Karena kerap terjadi setelah dijual saham itu malah naik. Dan sesal pun tiba. Padahal kenaikan itu belum tentu mencapai titik aman sehingga layak disesali.
Bagaimana dengan average up (AU)?
AU adalah entry strategy yang diterima oleh banyak pihak, termasuk saya. Namun, mana yang lebih banyak antara AD lover dengan AU lover? Sampai saat ini, dari diskusi yang saya baca dibanyak forum atau saat temu muka dengan komunitas Confident Trader, dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, AD lover jauh lebih banyak.
Jauh lebih sering yang bertanya tentang saham down trend “Apakah sudah boleh masuk atau belum?” ketimbang saham-saham uptrend. Misalnya, “Apakah masih belum terlambat untuk masuk mengingat harga sudah tinggi?” Atau pertanyaan, “TP-nya di mana?” padahal baru naik sedikit. Ini ciri-ciri AD lover. Jarang yang bertanya, “Boleh buy more and more gak?” pada saham-saham yang sedang uptrend.
SYARAT WAJIB untuk bisa melakukan AD adalah ketika saham sedang uptrend atau minimal awal reversal. Di luar itu, Anda akan jadi investor dadakan, jika tak ingin dibilang menzolimi diri sendiri.
Be A Confident Trader!
SYARAT WAJIB untuk bisa melakukan AD adalah ketika saham sedang uptrend atau minimal awal reversal. Di luar itu, Anda akan jadi investor dadakan, jika tak ingin dibilang menzolimi diri sendiri.
Be A Confident Trader!
0 Response to " TobeNotes: Average Down? Why Not! "
Posting Komentar